Thursday 3 December 2015

Hasil Survei Popularitas Kanmusu (Per Fall 2015) - Kategori "Auxiliary Ship"

Pertama-tama, ucapan terima kasih layak blogger ucapkan kepada para partisipan survei popularitas kanmusu yang diadakan sejak awal bulan November 2015 sampai dengan pertengahan bulan yang sama pula. Berkat keikutsertaan kalian semua, survei kali ini mendapatkan suara yang cukup banyak dibandingkan dengan survei yang sama pada tahun lalu.

Survei ini pada dasarnya membagi semua kanmusu ke dalam 8 kategori besar: Destroyer, Light Cruiser (termasuk Training Cruiser dan Torpedo Cruiser), Heavy Cruiser (termasuk Aviation Cruiser), Battleship, Aircraft Carrier (baik Light, Standard, maupun Armored Aircraft Carrier dijadikan satu kategori), Submarine, Seaplane Tender, dan Auxilliary Ship.

Masing-masing kategori memiliki dua poin pertanyaan, dimana partisipan survei berhak memilih 2 atau 3 kelas kapal yang paling disukai dan juga berhak memilih (serta harus HANYA) 1 kanmusu dari masing-masing kelas yang dipilih di pertanyaan sebelumnya. Sedangkan, tiga kategori kanmusu terakhir yang disebutkan di atas yang memiliki sedikit kanmusu di dalamnya, hanya memiliki satu poin pertanyaan saja.

Oleh karena itu, jika partisipan tidak sengaja atau tidak memperhatikan atau tidak memahami arahan pertanyaan tersebut dan menjawab dua atau lebih nama kanmusu yang ada di kelas yang sama dalam satu kategori (misalnya, Sendai-class = Sendai, Naka, & Jintsuu), maka yang akan dimasukkan dalam perhitungan voting adalah nama pertama saja (dalam kasus di atas, Sendai saja yang masuk hitungan). Tentu saja, jika hanya menyebutkan satu nama kanmusu saja namun berulang-ulang kali sampai capslock anda jebol, tetap hanya terhitung 1 poin vote saja.

Satu catatan lagi, para kanmusu yang bisa dipilih di survei kali ini tidak memasukkan kapal-kapal baru yang menjadi clearing reward maupun special drop di event Fall 2015. Sehingga, kanmusu-kanmusu rilisan baru seperti Graf Zeppelin, Hagikaze, Arashi, dan Kashima tidak bisa dipilih oleh para partisipan.

Untuk postingan kali ini, hasil survei untuk kategori Auxiliary Ship akan menjadi pembuka dari serangkaian postingan berseri di blog ini sampai beberapa waktu ke depan. Pada kategori ini, satu partisipan berhak memilih hingga 2 nama kanmusu yang tersedia. Tanpa berpanjang kata lagi berikut adalah hasil survei popularitas para kanmusu yang ada di kategori ini.

--------------------------------------------------------------------------------------------

#1. SUBMARINE TENDER "TAIGEI"


Dengan total perolehan suara sebanyak 175 vote atau 53.8% dari total suara masuk, salah satu gadis kapal 'mitos' yang sering dicari-cari oleh para admiral di game Kantai Collection ini menempati urutan pertama di kategori ini.

Pertama kali terlahir sebagai Submarine Tender pada tahun 1934, tugas utama Taigei yang sering dipanggil sebagai 'Mama Paus' karena asal namanya ini adalah menjadi kapal pemimpin sekaligus pendukung para kapal selam dalam hal pasokan amunisi dan dilengkapi dengan fasilitas pesawat pengintai untuk membantu armada nya mengetahui lokasi musuh terlebih dahulu dari udara.

Setelah kesuksesan penyerangan Kekaisaran Jepang ke Pearl Harbor pada 7 Desember 1941, Taigei pun direncanakan untuk segera dikonversi menjadi Light Aircraft Carrier. Namun, karena adanya peristiwa Doolittle Raid di Tokyo pada 18 April 1942 sebagai balasan Amerika Serikat atas penyerangan tersebut, Taigei ikut mengalami kerusakan dan konversinya pun mengalami kemunduran.

Setelah dikonversi menjadi kapal pembawa pesawat ringan, namanya berubah menjadi Ryūhō (arti: Naga-Phoenix) dengan harapan bahwa dirinya akan membawa keberuntungan. Pertarungan terbesarnya terjadi di peristiwa First Battle of Philiphine Sea atau lebih dikenal sebagai tragedi Marianas Turkey Shoot pada 19 Juni 1944, dimana pada saat itu kekuatan tempur udara Kekaisaran Jepang jatuh secara signifikan setelah sebagian besar pilot veteran dan pesawat yang bagus tertembak jatuh. Ryuuhou sendiri lolos dari tragedi itu dengan sedikit kerusakan yang tak berarti.


Misi terakhirnya yang signifikan terjadi pada 31 Desember 1944 dimana ia harus membawa 58 pesawat Ohka Kamikaze yang dilatihnya sendiri untuk menyerang Amerika Serikat di Taiwan, dan di sana Ryūhō merupakan satu-satunya kapal pembawa pesawat dan harus memimpin penyerangan tersebut bersama lima kapal destroyer dan sembilan kapal tanker kosong yang juga harus dilindunginya sampai lolos ke Singapura dan Hindia Belanda sembari menyerang Taiwan. Dua belas TBF Avenger milik Amerika yang mengeroyoknya pun tetap tak mampu menenggelamkan Ryūhō pada saat itu. Sejak tahun 1945 itulah, Ryūhō resmi disebut sebagai kapal pembawa pesawat terakhir wilayah Kekaisaran Jepang yang berlayar ke luar wilayah perairan daratan utama.

Pada akhirnya Ryūhō harus pensiun dini dari statusnya sebagai kapal pembawa pesawat setelah pada 19 Maret 1945 dek penerbangannya rusak parah dan tak mampu diperbaiki lagi, oleh karena serangan pesawat di dekat pangkalan Kure, Hiroshima. Pertempuran terakhirnya terjadi di pangkalan yang sama, 24-28 Juli 1945 atau dua minggu sebelum kota itu dijatuhi bom atom, dimana ia masih bisa berperan sebagai kapal AAA (Anti-Air Artillery). Dan pada serangan udara masif Amerika Serikat tersebut pun, ia masih dapat dikatakan bisa bertahan hidup bersama dengan beberapa kapal lainnya seperti kapal tempur Haruna.

Meskipun kondisinya sebagai kapal masih dapat berlayar, ia sudah kehilangan flight deck dan hak bertempurnya karena kekalahan Kekaisaran Jepang di Perang Dunia 2. Pada 30 November 1945, namanya dihapus dari daftar militer serta ia pun menemui ajalnya setahun kemudian.


#2. REPAIR SHIP "AKASHI"


Meskipun perannya di game Kantai Collection sangat vital bagi para admiral, gadis kapal berambut pink yang cukup seksi dan menggoda iman ini (menurut beberapa fansnya) hanya mampu meraih urutan kedua dengan total perolehan suara sebanyak 142 vote atau 43.7% dari total suara masuk.

Lahir pada tahun 31 Juli 1939, Akashi merupakan bagian dari proyek spesial Kekaisaran Jepang untuk persiapan Perang Dunia 2, dimana di pundaknya terpikul tanggung jawab untuk memperbaiki 40% unit dari keseluruhan Armada Gabungan Kekaisaran Jepang. Oleh karenanya, Akashi dilengkapi dengan beberapa peralatan canggih dari Jerman dan 443 orang dari total 779 awak kapalnya terdiri dari para mekanik spesialis. Akashi mempunyai 17 segmen pabrik yang berbeda di dalam tubuhnya, dan semuanya memiliki tungku pemanas dan anvil-anvil yang kompleks; sebuah pabrik maha canggih di masanya dan bisa bergerak kemana pun. Kemampuannya untuk menghasilkan tenaga pun menyaingi kapal tempur legendaris Jepang, Yamato (4.8 Juta Watt), untuk menghidupkan mesin-mesinnya.


Namun, karena kemampuannya inilah Akashi yang tidak pernah didesain menjadi mesin pembunuh harus menjadi sasaran utama Amerika Serikat yang selalu direpotkan karena ia dapat memulihkan banyak rekannya secara efisien dan tak terpaku pada satu tempat saja. Selama Perang Dunia 2, Akashi banyak beroperasi di Pulau Truk dimana ia banyak memperbaiki kapal-kapal perang Kekaisaran Jepang yang rusak di perairan Filipina, Asia Tenggara, termasuk yang pernah ia perbaiki adalah Shoukaku (1942) dan Yamato (1943).

Begitu mengetahui itu, pada Februari 1944, Amerika langsung melancarkan Operation Hailstone ke Pulau Truk dan membuat Akashi harus melarikan diri ke Palau (wilayah sebelah utara Maluku). Namun, Akashi harus menerima takdir kematiannya sebulan kemudian terkena bombardir pesawat bomber dan roket dari Amerika Serikat yang sudah menunggunya berlayar menjauhi Palau. Ia tewas di perairan dangkal dengan bagian anjungannya masih berada di atas air, sampai sepuluh tahun kemudian jasadnya dibawa pulang ke Jepang dan dibesituakan.



#3. FLEET OILER "HAYASUI"


Sebagai salah satu kapal yang memiliki kemampuan multi-role (kapal suplai bahan bakar armada, tapi bisa membawa pesawat torpedo dan seaplane) serta branching rules yang unik (di 3-5 tentu saja, kan?), salah satu kapal yang masih tergolong sebagai pendatang baru di dunia game Kantai Collection ini hanya mampu meraih urutan ketiga dengan total perolehan suara 120 vote atau 36,9% dari total suara masuk.

Lahir pada 24 April 1944, Hayasui merupakan anak ketiga (atau seharusnya demikian) dari 11 bersaudari kelas Kazahaya. Seharusnya demikian, karena faktanya hanya Kazahaya dan Hayasui yang berhasil lahir. Pada masa ia lahir, Kekaisaran Jepang yang belajar dari pengalaman perang sebelumnya bahwa kekalahan di Battle of Midway adalah karena kurangnya kapal pengintai, membuat Hayasui memperoleh tambahan dan modifikasi supaya bisa membawa kapal pengintai (nantinya juga akan bisa membawa torpedo bomber). Dan belajar dari kejadian di Battle of Santa Cruz Islands, fungsi sebagai kapal suplai makanan pun juga dilimpahkan kepada Hayasui.


Umur Hayasui pun terbilang pendek. Hanya dua operasi militer murni yang ia ikuti selama hidupnya, yaitu Operation A di Tawi-Tawi (Mei 1944) dan Battle of Philiphine Sea (19-20 Juni 1944). Pada 19 Agustus 1944, Hayasui terkena dua torpedo dari kapal selam USS Bluefish di sebelah barat kota Vigan dan tewas di sana.


#4. AMPHIBIOUS ASSAULT SHIP "AKITSU MARU"
 

Statusnya sebagai kapal cheat untuk menyelesaikan beberapa map event musiman di game Kantai Collection ternyata tidak cukup mampu membantunya meraih jumlah suara yang signifikan, jika dibandingkan dengan ketiga pesaing lainnya di kategori ini. Akitsu Maru menempati urutan terakhir dengan total suara yang nyaris hanya setengahnya dari Hayasui, yaitu 62 vote atau 19,1% dari total suara yang masuk.

Akitsu Maru dulunya adalah kapal penumpang yang dikonversi menjadi kapal militer oleh Imperial Japanese Army (IJA atau semacam Angkatan Darat Jepang jaman dulu). Ia dilengkapi dengan dek penerbangan di atas lambungnya, namun tak mempunyai hangar. Oleh karena itu, pesawat-pesawatnya disimpan dibawah dek penerbangan palsu, di atas dek aslinya. Pesawat konvensional dapat terbang dari deknya, namun tak bisa mendarat karena keterbatasan panjang landasan dan mekanisme pendaratan yang tidak lengkap.

 

Hanya pesawat jenis Kokusai Ki-76 dan Kayaba Ka-1 yang bisa dibawanya. Pesawat pertama lebih kecil dan lebih lambat kecepatannya sehingga bisa mendarat di landasan pacu yang pendek, dan yang kedua adalah semacam autogyro yang bahkan dapat mendarat ke dek yang lebih pendek tanpa bantuan sama sekali. Ia juga mampu membawa 27 Daihatsu class landing craft.

Akitsu Maru awalnya direncanakan untuk memberikan bantuan tembakan perlindungan udara selama operasi pendaratan; membuatnya secara praktis menjadi sebuah feri berpesawat.

Pada 18 November 1943, Akitsu Maru, terkena torpedo saat akan memasuki Teluk Manila oleh kapal selam Amerika Crevalle (SS-291), dan yang bersangkutan dilaporkan tenggelam namun laporan itu adalah salah; Akitsu Maru masih hidup. Ia baru benar-benar tewas di tangan Queenfish (SS-393) pada 15 November 1944. Ada sekitar 2046 kru yang ikut terbunuh pada saat Akitsu Maru dijemput oleh sang maut.

 --------------------------------------------------------------------------------------------

Nantikan juga hasil survei yang lainnya ya~!
Stay tuned~! ^_^

No comments:

Post a Comment