Monday 18 January 2016

[Light Novel] Kantai Collection: The Meaning of Being Reborn

Unlimited Kancolle Works Circle mempersembahkan sebuah karya doujinshi berformat light novel dwillogi, sekaligus merupakan karya pertama yang dirilis oleh circle ini.


cover depan buku pertama

Judul            : "Kantai Collection: The Meaning of being Reborn"
Story            : Vinko Satrio Pekerti
Art                : Stefan Christian
Genre           : Drama, Romance, Military, Supernatural
Halaman       : 302 halaman isi + 12 halaman tambahan
Format          : A6 (Light Novel)
Tanggal rilis  : 17 Oktober 2015

Tersedia dalam 2 jenis paket!

PAKET A = Buku LN fisik + CD imej song + ganci kanmusu random @ Rp 60.000 belum termasuk ongkir.

PAKET B = CD ebook LN (sudah termasuk imej song di dalamnya) + ganci kanmusu random @ Rp 40.000 belum termasuk ongkir.

Teaser Chapter 1 bisa dibaca di sini.

Teaser Chapter 2 bisa dibaca di sini.

-----------------------------------------

Sebuah light novel dengan mengambil ketujuh kanmusu dari Armada Nishimura sebagai para tokohnya, di samping sang komandannya.

'The Meaning of being Reborn' adalah buku pertama dari dwilogi light novel ini. Buku kedua yang akan dirilis tahun depan akan bertajuk 'Memories of The Two'.

Pesanan dapat dilakukan dengan mengirimkan komentar di album ini, dimana pemesan harus mengisi ketiga hal ini dengan lengkap dan sebenar-benarnya:
--> Nama lengkap (nama yang akan menerima LN ini): .....................................
--> Alamat (lengkap dengan kodepos nya): ......................................................
--> Nomor yang bisa dihubungi: ........................................................................

*) Alamat lengkap penting untuk mencari tahu ongkos kirimnya.

Pembayaran dapat dilakukan dengan cara transfer ATM atau setor tunai ke salah satu bank di bawah ini:

- BCA no acc. 2465205707 atas nama VINKO SATRIO PEKERTI

- Bank Danamon no acc. 3505906978 atas nama VINKO SATRIO PEKERTI

- Bank Permata no acc. 9807140040 atas nama VINKO SATRIO PEKERTI

- Bank BNI no acc. 0378939121 atas nama VINKO SATRIO PEKERTI

Setelah melakukan pembayaran, harap upload bukti transfer pembayarannya melalui private message di fanpage facebook Unlimited Kancolle Works
. Jika ada yang mau ditanyakan lebih lanjut bisa dengan menghubungi fanpage tersebut.

Terima kasih.

UKW DMM Point Shop: Kloter ke-34

Kloter ke-34 untuk lapak ini sudah dibuka !

Silahkan yang mau beli DMM Point lagi m(_ _)m
 
 =================================================

DMM Card 2000 Point
Stok: 19 kartu (10 digit kode)
Harga: Rp 285.000,-


Web Money 2000 Point
Stok: 0 kartu (16 digit kode)
Harga: Rp -


DMM Card 5000 Point
Stok: 5 kartu (10 digit kode)
Harga:Rp 670.000,-

=================================================

Keterangan:

1) Pembelian dilakukan melalui transfer ke salah satu bank di bawah ini:
- BCA no acc. 2465205707 atas nama VINKO SATRIO PEKERTI
- Bank Danamon no acc. 3505906978 atas nama VINKO SATRIO PEKERTI

- Bank Permata no acc. 9807140040 atas nama VINKO SATRIO PEKERTI

- Bank BNI no acc. 0378939121 atas nama VINKO SATRIO PEKERTI



2) Yang lebih dulu melakukan pemesanan dan transfer langsung, dialah yang dapat.
 
3) Stok untuk masing-masing slot point adalah terbatas untuk setiap Batch nya. Oleh karena itu, cek-ricek terlebih dahulu ketersediaan stok dengan blogger/seller.

3) Stok untuk masing-masing slot point adalah terbatas untuk setiap Batch nya. Oleh karena itu, cek-ricek terlebih dahulu ketersediaan stok dengan seller.

4) Sertakan/upload bukti transfer pembayaran melalui kontak yang tersedia, dan kode DMM Card nya akan juga dikirim setelah konfirmasi transfer dilakukan.
5) Untuk yang belum tahu caranya menginput kode DMM Card/Web Money sendiri, tutorial input kodenya bisa dilihat juga di sini

Ketentuan Lain:



1) Jika ada yang sudah pesan dan bayar, namun hitungannya sudah telat karena keduluan orang lain yang lebih cepat membayar sehingga tidak mendapat jatah point, maka uang akan di refund 100% untuk transfer yang sesama bank.



2) Jika poin 1 ternyata dilakukan transfer antar bank, maka akan terkena potongan refund antara Rp 5-10 ribu untuk menutupi biaya transfer kembali antar bank (tergantung bank apa yang dijadikan target transfer).



Kontak:

1) Handphone/Whassap: 0857-9977-2304 / 0821-3392-5587

2) Facebook: "Vinko Satrio Pekerti" >> fast response

3) LINE: "vinko48"



Jam Layanan Jasa:

10:00 - 21:00 WIB (bisa berubah sewaktu-waktu tergantung dari kondisi dan situasi blogger)


 
"Love Your Ship Girls, Hate Your Money"
- Kuso TTK -


Terima kasih atas perhatiannya~ m(_ _)m

Sunday 17 January 2016

Tutorial Pengisian DMM Card dan Web Money untuk Website DMM.com

Apakah anda sudah melakukan pembelian DMM Card / Web Money di sini? Jika sudah segeralah membelinya, demi para kanmusu yang anda cintai!

Jika sudah, namun bingung melakukan pengisiannya, di sinilah blogger akan menjelaskan metode pengisian kode voucher untuk DMM Card dan Web Money.

Mengapa saya memposting hal ini? Karena saya lihat tutorial di kancolle wikia dan halaman pertama topik himeuta sudah 'obsolete' alias tidak sesuai dengan update yang dilakukan DMM terhadap sistemnya.

Not to mention, keduanya berbahasa inggris, jadi mungkin ada beberapa orang yang lebih sreg dengan bahasa Indonesia. ^_^

So, here we go~!!


Prinsip dasar pendahuluan pada saat akan melakukan pengisian, baik melalui DMM Card maupun Web Money adalah mengaktifkan VPN sebelum masuk ke halaman DMM.com

NOTE: 
VPN TOOLS BANYAK TERDAPAT DI DUNIA MAYA DAN DAPAT DIUNDUH DENGAN GRATIS. BEBERAPA DI ANTARANYA ADALAH "HOLA" DAN "SOFTETHER VPN". UNTUK MENGUNDUH KEDUANYA BISA DI SINI DAN DI SINI.

UNTUK TUTORIAL DOWNLOAD DAN INSTALASI "SOFTETHER VPN", BISA DILIHAT DI VIDEO DIBAWAH INI.



--> Login dalam kondisi VPN Jepang menyala. Setting bahasa sebaiknya tetap dalam bahasa Jepang. Disarankan menggunakan bantuan tools seperti "Hola" atau "Softether VPN" yang telah disebutkan di atas.

Step 1

--> Klik My Page (ikuti step panah dan lingkaran merah) seperti pada gambar di atas. Maka anda akan menuju ke halaman di bawah ini.

Step 2
---> Pada gambar di Step 2 di atas ini, arahkan dan klik mouse anda ke lingkaran merah (atau baris ketiga di bagian kiri layar yang ada icon 'P' di dalam lingkaran kecil itu) maka akan muncul pernyataan DMM Point yang dimiliki saat ini dan juga 4 jenis opsi yang tersedia untuk mendapatkan DMM Point lagi.

Ikuti panah oranye jika anda menerima kode Web Money !
Ikuti panah hijau jika anda menerima kode DMM Card !

Perhatian!

Jika anda lupa mengaktifkan VPN tools anda untuk memasukkan kode DMM Card, maka anda akan dialihkan ke halaman "Error Area" seperti di bawah ini. Jika anda player Kancolle yang menggunakan KC3 Kai atau Region Cookie Manual Setting untuk bermain Kancolle, kemungkinan besar anda juga akan mengalaminya. Oleh karena itu, selalu ingat untuk mengaktifkan VPN Tools yang benar.



=====================================================
Langkah-Langkah Pengisian Kode Voucher DMM Card

Perhatian: Jika anda menerima kode voucher sejumlah 10 digit, itu artinya anda menerima kode voucher DMM Card. Untuk itu, ikutilah langkah-langkah di segmen ini.


DMM Card Step1
Setelah Anda meng-klik yang ditunjukkan oleh panah hijau seperti pada Step 2 sebelumnya, maka Anda akan masuk ke halaman yang terpampang seperti di gambar atas ini. Masukkan 10 digit kode voucher DMM Card yang anda dapat dari seller ini. Ingat, DMM Card memiliki kode berjumlah 10 digit, tidak kurang, tidak lebih. Setelah menginput 10 digit kode, klik ikon warna kuning di bawahnya.

DMM Card Step2
Setelah mengklik ikon kuning tersebut, anda akan dibawa ke halaman konfirmasi seperti yg ditunjukkan pada gambar di atas ini. Klik ikon abu-abu di bawahnya untuk kembali ke halaman My Page anda.


===================================================
Langkah-Langkah Pengisian Kode Voucher Web Money

Perhatian: Ketika anda menerima kode voucher 16 digit berbentuk kombinasi antara huruf kecil dan angka (misalnya: a1b2c34d56e78f90g), maka anda menerima kode voucher Web Money. Untuk itu, ikutilah langkah-langkah di segmen ini.

Setelah klik ikon kuning yang ditunjukkan dengan panah oranye di atas anda akan dibawa menuju halaman dimana banyak pilihan pembayaran untuk mendapatkan DMM Point; sekitar 11 pilihan tersedia. Jika anda memiliki kode Web Money, pilihlah ikon Web Money seperti yg ditunjukkan oleh panah dan lingkaran merah di bawah ini.

Web Money Step 1

Note: Jika anda masih salah mengaktifkan VPN Tools anda, maka nantinya anda akan melihat bahwa hanya ada 2 pilihan saja, yaitu pembayaran melalui Credit Card & Transfer Bank.

Setelah memilih pembayaran menggunakan Web Money, silahkan pilih poin yang hendak anda dapatkan dari kode yang sudah anda miliki (panah dan kotak merah di bawah ini). Atau, kalian bisa menulis sendiri poin yg hendak anda dapatkan di panah dan kotak biru.

Web Money Step2

Kemudian anda akan dibawa ke halaman konfirmasi. Setelah mengkonfirmasi jumlah poin yg akan anda redeem, klik ikon kuning tersebut.

Web Money Step3

Kemudian anda akan dibawa menuju halaman yang benar-benar baru (bukan DMM lagi), dan silahkan mengetikkan 16 digit kode Web Money yang sudah anda miliki, kemudian klik ikon abu-abu yang di panah merah.

Web Money Step 4
Setelah itu anda akan dibawa ke halaman konfirmasi. Silahkan cek lagi apakah jumlah Yen/Poin yang tertera di sana sama dengan jumlah Yen/Poin yang anda inginkan dari kode Web Money tersebut. Jika sudah, silahkan pencek ikon kuning besar yang ditandai oleh panah merah di gambar di atas.

Web Money Step5
Dan anda pun otomatis sudah mendapatkan DMM Point anda.

===================================================
Di Mana Saya Bisa Melihat Jumlah DMM Point Saya?

Ada dua cara: (1) dengan menuju halaman My Page, atau (2) langsung menuju halaman permainan Kantai Collection.


Gambar di atas adalah tampilan awal Kantai Collection, dimana panah dan lingkaran oranye adalah cara untuk mengecek DMM Point anda sekarang ini. Jika diklik, maka jumlah tersebut akan muncul seperti gambar di bawah ini.


Sedangkan bagian yang dilingkari dan dipanah warna biru, dulunya adalah ikon untuk melakukan konversi DMM Money menjadi DMM Point. Dulu, kode yang berasal dari DMM Card maupun Web Money akan menjadi DMM Money, bukan DMM Point, oleh karenanya harus melalui proses konversi dulu. Namun, saat ini kode dari keduanya akan otomatis menjadi DMM Point untuk memudahkan para player.

Note: Saat ini, tombol yang dilingkari biru tersebut berfungsi untuk langsung melakukan pembelian DMM Point menggunakan Credit Card anda sendiri yang telah didaftarkan sebelumnya.

Wednesday 13 January 2016

Game Developer's Announcement: Kasumi Kai Ni & Winter Event 2016 Preparation

1) Kasumi untuk bisa diremodel menjadi Kai Ni akan membutuhkan level yang 'sangat tinggi' dan tidak perlu blueprint untuk remodelnya. Dan disinyalir akan memakai sistem convertible seperti halnya Shoukaku dan Zuikaku Kai Ni <--> Kai Kou. (http://kancolle.wikia.com/wiki/Recent_Updates)




2) Kai Ni juga akan diberikan pada destroyer Mutsuki-class yang bertarung bersama Fumizuki. Satsuki? Nagatsuki? (http://kancolle.wikia.com/wiki/Recent_Updates)





3) Winter Event 2016 akan diadakan awal Februari 2016 nanti. Disinyalir akan menjadi small-scale event. Pilihan tingkat kesulitan di tiap map kembali diberlakukan. Dikatakan juga bahwa map terakhir di event tersebut termasuk besar dan cukup sulit sehingga butuh semacam cheat untuk menyelesaikannya. (https://twitter.com/KanColle_STAFF/status/687071759816732672)

Good luck, para admiral~ (' w')7

Monday 11 January 2016

Hasil Survei Popularitas Kanmusu (Per Fall 2015) - Kategori "Aircraft Carrier"

Postingan kali ini akan mengumumkan hasil survei untuk kategori Aircraft Carrier, sekaligus menjadi kategori terakhir dari serangkaian survei popularitas kanmusu ini. Pada kategori ini, terdapat dua pertanyaan dimana pada pertanyaan pertama partisipan berhak memilih hingga tiga KELAS AIRCRAFT CARRIER yang tersedia, dan pada pertanyaan kedua partisipan hanya bisa menyebutkan satu NAMA AIRCRAFT CARRIER saja untuk masing-masing kelas yang dipilih di pertanyaan sebelumnya.

Tanpa berpanjang kata lagi berikut adalah hasil survei popularitas para kanmusu yang ada di kategori ini.


--------------------------------------------------------------------------------------------
KATEGORI KELAS 
AIRCRAFT CARRIER
 TERFAVORIT

#1. "SHOUKAKU-CLASS"


Pada awalnya, kapasitas pesawat keduanya memang dinilai kurang superior dibandingkan dengan para pendahulunya. Namun, dengan modal karakteristik fisik yang menarik dan seringnya kakak beradik ini di-pairing-kan di banyak karya fanmade, nampaknya para admiral tidak ragu untuk memilih mereka berdua menjadi kesukaan hati mereka. Dengan total perolehan 127 suara atau 38.6% dari total suara yang masuk, kakak beradik yang kanji terakhirnya bisa diartikan sekali lagi sebagai 'burung bangau' ini mendapatkan kehormatan untuk duduk di tahta kemenangan kategori "Kelas Aircraft Carrier Terfavorit" ini.

Shoukaku-class merupakan sebuah kelas aircraft carrier/kapal induk milik IJN yang terdiri dari dua kapal: Shoukaku dan Zuikaku. Perencanaan kelahiran mereka merupakan satu paket perencanaan yang sama dengan battleship Yamato-class, dimana mereka sudah tak terikat lagi dengan pembatasan Washington Naval Treaty. Mereka berdua lahir dan selesai disempurnakan saat Perang Dunia 2 hampir dimulai, dan mendapat julukan dari seorang sejarawan angkatan laut sebagai "kapal induk terbaik di dunia sebelum kemunculan Essex-class".

Betapa tidak, karena desain dan kemampuan yang mereka miliki merupakan buah ambisi para petinggi IJN untuk menggabungkan kapabilitas dari Akagi yang memiliki kapasitas total 96 pesawat, Hiryuu yang memiliki kecepatan paling tinggi diantara kapal induk besar yang ada, dan persenjataan pertahanan udara yang masif milik Kaga. Keduanya didesain untuk memiliki pelindung/armor yang lebih kuat serta daya jelajah yang lebih tinggi daripada para pendahulunya. Mereka juga mempunyai alokasi berat dan ruang untuk penambahan dua prototype katapult pesawat yang tidak ada di kapal induk Jepang mana pun pada saat itu, namun pengembangannya terhenti karena keduanya terlanjur tenggelam di medan perang.

Kecuali pada Battle of Midway, mereka berdua berpartisipasi dalam setiap pertempuran laut besar yang melibatkan konfrontasi langsung dengan para aircraft carrier Amerika. Satu hal yang unik dari mereka adalah sebuah ironi sejarah, dimana mereka berdua yang sangat tak berpengalaman (isu senioritas menjadi masalah penting yang membuat para kru dan pilot pesawat mereka sering direndahkan oleh para kru dan pilot berpengalaman dari kapal induk besar yang lainnya) justru merupakan dua aircraft carrier yang paling berprestasi di Perang Dunia 2 dibandingkan dengan para pendahulunya yang lebih berpengalaman.

Apakah fakta sejarah ini mungkin yang menyebabkan mereka berdua mendapatkan banyak dukungan vote di kategori ini, selain penggambaran fisik dan sifat mereka berdua yang memang sangat menarik di game Kantai Collection? Yang pasti mereka berdua memang sangat pantas untuk mendapatkan cinta dari anda sekalian, para admiral.


#2. "KAGA-CLASS"


Meskipun unggul dalam hal daya serang udara yang dimiliki, nampaknya untuk sub kategori ini ia harus mengalah pada duo bangau yang sering ia tidak mau dibanding-bandingkan. Dengan total perolehan 92 suara atau 28% dari total suara yang masuk, Kaga-class menempati urutan runner-up di sub kategori "Kelas Aircraft Carrier Terfavorit".

Kaga-class hanya mempunyai Kaga sebagai satu-satunya anggota dikarenakan oleh statusnya sebagai 'mantan calon battlescruiser' Tosa-class yang harus dikonversi menjadi kapal induk agar tidak melanggar kesepakatan Washington Naval Treaty. Kaga yang awalnya sudah menjadi battlecruiser harus mengalami perubahan menjadi aircraft carrier pada 13 Desember 1923 dan baru selesai lima tahun kemudian. Ia termasuk aircraft carrier (CV) yang sangat besar karena memiliki kapasitas maksimal untuk dapat menampung 90 pesawat, meskipun sepanjang sejarahnya tidak pernah membawa sebanyak itu. Di game Kantai Collection, hal ini yang membuatnya sering menjadi andalan para admiral di beberapa event yang membutuhkan kemampuan untuk membawa kekuatan udara masif sepertinya.

Yang menarik dari desainnya adalah bahwa Kaga (dan juga Akagi) merupakan kapal induk Jepang yang mempunyai tiga lapis dek penerbangan, dan hanya mereka berdua yang mempunyai desain seperti itu sepanjang sejarah. Ada dugaan bahwa mereka 'mencontek' tiga carrier Inggris yang juga merupakan hasil konversi, namun tak ada bukti yang kuat untuk memastikannya. Selain itu, Kaga memiliki satu keunikan yang sangat fatal sebenarnya, yaitu bahwa struktur bagian dalamnya tidak begitu sempurna terutama sistem ventilasinya, sehingga pada musim panas CV yang satu ini menjadi sangat tidak nyaman ditinggali oleh para kru yang terpanggang seperti Yakitori atau 'ayam panggang'.

Jadi siapa di antara kalian yang ingin dibikinkan sate ayam panggang gratis dari mbak Kaga, admiral? Apalagi kalau sudah jadi waifu anda, mungkin rasanya makin maknyuz~


#3. "TAIHOU-CLASS"


Meskipun dalam sejarahnya Taihou memiliki beberapa miskalkulasi di beberapa hal yang menyebabkan karirnya tak sepanjang dan seterang para pendahulunya, namun tak mengubah fakta bahwa ia merupakan salah satu 'kapal haram' dambaan semua admiral di game Kantai Collection dengan kapabilitasnya sebagai armored aircraft carrier (CVB). Dengan total perolehan 77 suara atau 23,4% dari total suara yang masuk, Taihou-class menduduki peringkat ketiga untuk sub kategori "Kelas Aircraft Carrier Terfavorit" ini.

Taihou-class awalnya merupakan bagian dari "4th Supplementary Programme" di tahun 1939, yang pada tahun 1942 menjadi bagian dari "Modified Fleet Replenishment Program" bersama-sama dengan 16 kapal induk dari desain Hiryuu yang dimodifikasi (nanti akan bernama Unryuu-class) dan 5 kapal induk dari desain Taihou-class yang disempurnakan (nantinya dibatalkan juga). Taihou-class sendiri hanya memiliki Taihou sebagai satu-satunya perwakilan yang didasarkan dari desain Shoukaku-class.

Dengan memiliki sabuk armor yang berat dan juga dek penerbangan yang dilapisi dengan bahan anti bom (armored flight deck), kapal ini dimaksudkan untuk dapat menjadi representasi dari impian IJN untuk memiliki sebuah aircraft carrier yang mampu bertahan dari serangan bombardir udara, torpedo, maupun peluru meriam musuh; bahkan setelahnya masih mampu untuk melanjutkan peperangan. Tidak seperti para pendahulunya, dek penerbangan Taihou bukan menggunakna bahan kayu. Melainkan menggunakan besi yang dilapisi oleh latex hasil pengembangan terbaru IJN yang memiliki keunggulan bahwa akan lebih murah dan ringan daripada kayu, serta tidak akan mengganggu operasional kapal induk itu meskipun mengalami kerusakan kecil sampai sedang.

Meskipun direncanakan akan dapat mengangkut 126 pesawat plus 30 cadangan, Taihou nyatanya hanya dapat mengangkut 65 pesawat saja (per 13 Juni 1944) yang terdiri dari 24 Mitsubishi A6M5 'Reisen Zero' fighter, 22 Yokosuka D4Y1 'Suisei' dive bomber, 3 Aichi D3A2 'Val' dive bomber, dan 18 Nakajima B6N2 'Tenzan' torpedo bomber. Padahal awalnya ia direncanakan akan membawa pesawat-pesawat yang lebih besar dan modern seperti 'Reppu' fighter, 'Ryuusei' torpedo bomber, dan 'Saiun' reconnaissance plane.

Tak pelak, semua keunggulan statistik dan personifikasinya yang mungil dan membawa jargon 'flat is justice' ini sudah cukup beralasan bagi banyak admiral untuk memasangkan cincin di jari manisnya. Masalahnya adalah: sudah berapa puluh ribu bauksit berharga itu yang menguap sia-sia untuk mendapatkannya, admiral?

#4. "UNRYUU-CLASS"


Jika berbicara tentang aircraft carrier yang identik dengan warna "ijo royo-royo" karena kamuflasenya, maka para gadis kapal Unryuu-class menjadi jawabannya. Dengan total perolehan 50 suara atau 15,2% dari total suara yang masuk, ketiga bersaudari yang si bungsunya sedikit berbeda dalam hal 'aset pribadi' nya ini bersama-sama mengamankan peringkat keempat di sub kategori ini.

Unryuu-class merujuk pada "Project G16" dimana direncanakan akan dibangun 16 kapal induk (CV) baru IJN yang akan menjadi penerus Shoukaku-class; meskipun desain yang digunakan berdasarkan Hiryuu yang lebih simpel supaya bisa lebih cepat diselesaikan. Namun demikian, hanya tiga aircraft carrier yang berhasil diselesaikan: Unryuu, Amagi, dan Katsuragi. Sedangkan tiga adik-adiknya (Kasagi, Aso, dan Ikoma) dihentikan pengerjaannya, serta sepuluh adik lainnya yang belum dinamakan juga dibatalkan agar bahan-bahan materialnya digunakan untuk membangun aircraft carrier Shinano.

Karena mereka bertiga dibangun berdasarkan desain Hiryuu, mereka termasuk ringan untuk ukuran standard aircraft carrier. Namun, perbedaan mereka dengan Hiryuu ada pada menara komando mereka yang berada di starboard (sisi kanan kapal) alih-alih berada di port (sisi kiri kapal). Mereka mampu membawa 63 pesawat yang diletakkan di dua hangar dan dilengkapi dengan dua elevator. Meskipun mereka membawa bahan bakar yang lebih sedikit daripada Hiryuu, tankinya dilindungi oleh beton. Sistem mesin penggeraknya menggunakan mesin yang sama dengan Souryuu, kecuali Katsuragi yang menggunakan dua turbin dari destroyer Akizuki-class. Sistem radar Hiryuu pun dipasang pada Unryuu-class, yaitu sepasang radar Type 21 dan sepasang radar Type 13.

Fakta sejarah tentang desain pembuatan mereka membuat sebagian dari para admiral di game Kantai Collection yang reso-oriented lebih suka memakai mereka bertiga daripada standard aircraft carrier (CV) lainnya; termasuk saya salah satunya. Gimmick unik dari mereka bertiga adalah: hemat bensin, ammo, dan bauksit seperti light carrier (CVL), tapi alokasi pesawat pada saat di-remodel membuat mereka bisa ditempatkan dengan peran yang sejajar dengan Souryuu atau Hiryuu.

Bagaimana pun juga mereka layak untuk diandalkan dan menjadi bagian penting di armadamu, dan mungkin juga di lembar kehidupan berumah tanggamu.


#5. "RYUUJOU-CLASS"


"Flat is justice!" sepertinya memang menjadi sebuah jargon pemenang di dunia game Kantai Collection Indonesia. Dengan total perolehan 42 suara atau 12,8% dari total suara yang masuk, papan....maksud saya, Ryuujou-class menjadi penutup kemenangan gemilang para gadis-gadis kapal yang flat di jajaran BIG-5 untuk kategori "Kelas Aircraft Carrier Favorit" ini. Ucapkan sayonara home-run pada para Pl0x itu, RJ!

Ryuujou-class hanya memiliki Ryuujou sebagai satu-satunya anggota. Hal ini disebabkan oleh faktor sejarah dimana pada awalnya ia dibangun untuk mengeksploitasi celah aturan yang ditetapkan oleh Washington Naval Treaty (1923) bahwa kapal induk yang memiliki 10.000 ton displacement, tidak akan dianggap sebagai 'kapal induk'. Namun, ketika Ryuujou sudah hampir selesai dibangun, London Naval Treaty (1930) menutup celah tersebut sehingga dunia hanya mentolerir selesainya Ryuujou dan tidak boleh Jepang membangun adik-adiknya lagi. Dan karenanya, Ryuujou dikategorikan sebagai light aircraft carrier (CVL).

Meskipun memiliki desain yang top-heavy dan terlalu berada di batas marjinal aman sebagai 'kapal induk', Ryuujou telah banyak membantu dan berguna bagi IJN sebelum dan pada saat masa Perang Dunia 2. Apakah dia juga berguna untuk menambah kekuatan di armadamu dan juga di hatimu, admiral?


*) Urutan setelah BIG-5 ini adalah sebagai berikut:

#6. Akagi-class (40 suara atau 12,2% dari total suara yang masuk)
#7. Hiyou-class (36 suara atau 10,9% dari total suara yang masuk)
#8. Hiryuu-class (30 suara atau 9,1% dari total suara yang masuk)
#9. Shouhou-class (28 suara atau 8,5% dari total suara yang masuk)
#10.  Souryuu-class (25 suara atau 7,6% dari total suara yang masuk)
#11. Houshou-class (20 suara atau 6,1% dari total suara yang masuk)
#12. Ryuuhou-class (19 suara atau 5,8% dari total suara yang masuk)
#13. Chitose-class (11 suara atau 3,3% dari total suara yang masuk)


--------------------------------------------------------------------------------------------
KATEGORI KANMUSU
AIRCRAFT CARRIER
TERFAVORIT

#1. "KAGA"



Meskipun pada sub kategori sebelumnya ia harus mengakui kekalahannya, namun kalau sudah berbicara tentang kepopuleran one-on-one maka Kaga-lah sang jawaranya! Dengan total perolehan 48 suara atau 13,37% dari total suara yang masuk, gadis kapal yang musim lalu telah melakukan debutnya menjadi artis enka serta merilis single terbarunya yang juga laris manis untuk menyaingi 'a certain 2-4-11 idol' ini pun berdiri di puncak kemenangan untuk sub kategori "Kanmusu Aircraft Carrier Terfavorit" ini.

Kaga lahir pada tanggal 17 November 1921 di Yokosuka (Tokyo), dengan rencana awal bahwa dirinya akan dilahirkan sebagai salah satu battlecruiser dari Tosa-class. Alasannya dikonversi menjadi aircraft carrier adalah untuk mematuhi ketentuan yang ada dalam Washington Naval Treaty, sekaligus untuk menemani Akagi yang 'kesepian' karena kakaknya Amagi tidak bisa dikonversi menjadi aircraft carrier akibat Gempa Bumi Kanto yang merusakkannya sangat parah sehingga tak bisa dilanjutkan pengerjaannya. Meskipun lahir pada tahun 1921, Kaga mengalami pembangunan ulang sampai dengan 31 Maret 1928.

Sebagai kapal induk Jepang yang ketiga, dan juga adalah standard aircraft carrier kedua milik IJN, kelahiran Kaga bersama dengan Akagi merupakan awal dari berkembangnya doktrin carrier striking force yaitu sebuah doktrin yang menggabungkan beberapa carrier dalam satu armada untuk mengkonsentrasikan kekuatan udara pada musuh. Doktrin ini nantinya yang akan membawa kemenangan bagi Kekaisaran Jepang mulai Desember 1941 sampai dengan pertengahan 1942 di Perang Dunia 2 front Pasifik.

Untuk melihat sejarahnya secara lebih mendalam, dapat dibaca di postingan ini.


#2. "TAIHOU"


'Haram' atau 'garam' itu bukan menjadi masalah, selama para admiral memang bersedia berkorban untuk mencintainya dengan mas kawin puluhan ribu bauksit untuk menjemput 'Tahu' terenak di dunia ini. Menyusul si artis enka yang sudah merebut posisi jawara di sub kategori ini, sambutlah Taihou-chan dengan medali perak di tangannya yang berhasil memperoleh 41 suara atau 11,42% dari total suara yang masuk.

Taihou yang memiliki arti nama "burung phoenix yang hebat" lahir pada 7 April 1943 di Kobe, dan merupakan satu-satunya kapal dalam Taihou-class. Beberapa saat setelah dirinya resmi ditugaskan pada 7 April 1944 dan menjalani beberapa tes di Jepang, ia dikirim ke Singapore dan sampai ke sana pada tanggal 5 April 1944. Ia kemudian pindah ke Kepulauan Lingga (Sumatera, Hindia Belanda) untuk menyusul Shoukaku dan Zuikaku. Disana ia dan kedua rekan aircraft carrier-nya itu membentuk Divisi Carrier 1 dimana Wakil Admiral Jizaburo Ozawa memindahkan flagship divisi tersebut dari Shoukaku ke Taihou yang memiliki fasilitas ruang komando yang lebih ekstensif. Pada akhir bulan, mereka bertiga berlayar ke arah timur dan sampai ke Pangkalan TawiTawi (Borneo) pada 14 Mei 1944, untuk dapat mengisi bahan bakar yang belum diproses di Pulau Tarakan serta menunggu saatnya Operation A-GO dijalankan bulan depannya.

Pada 19 Juni 1944, Taihou merupakan salah satu dari sembilan kapal induk IJN yang terlibat dalam Battle of the Philippine Sea. Wakil Admiral Jizaburo Ozawa menggunakan strategi yang disebut sebagai 'Outrange', sebuah strategi dimana kesembilan kapal induk tersebut mengirim pesawat-pesawatnya dari jarak yang sangat jauh ke arah armada Amerika yang sudah diketahui lokasinya sebelumnya oleh kelimapuluh pesawat fighter 'Zero' dari Pangkalan Guam yang sudah lebih dulu menyerang TF-58 (Task Force 58) Amerika.

Namun, radar yang dimiliki Amerika dapat mendeteksi kedatangan pasukan udara Jepang lebih dulu 240 km dari tempat mereka. Sehingga TF-58 dapat segera bereaksi dan mencegat mereka di titik 110 km dari tempat mereka; keberhasilan mereka mencegat pasukan udara Jepang juga karena adanya keterlambatan 10 menit yang fatal dari pasukan Jepang yang memutuskan untuk memutar lebih dulu untuk mengatur formasinya.

Dalam pertempuran udara ini, Taihou mengirim 16 fighter 'Zero', 17 dive bomber 'Suisei', dan 9 torpedo bomber 'Tenzan' pada gelombang kedua pengiriman pasukan udara. Tanpa disadarinya, kapal selam Amerika USS Albacore yang sudah mendeteksi keberadaan Armada Ozawa sejak awal telah berada di posisi strategisnya untuk menembakkan enam torpedo ke arah Taihou. Satu torpedo gagal sampai karena dihalangi lajunya oleh satu fighter Taihou yang sempat melihat laju torpedo tersebut dan menenggelakan dirinya untuk meledakkan torpedo itu.

Empat torpedo lainnya meleset, namun satu torpedo berhasil mengenai Taihou dan membuat retak tangki sumber bahan bakarnya serta membuat macet elevator yang ada di antara dek penerbangannya dan hangar dek bagian teratasnya. Seiring dengan semakin turunnya posisi Taihou karena air laut yang mulai membanjiri badannya, semakin bercampurlah air laut itu dengan bahan bakar kapal serta bensin untuk pesawat. Setelah beberapa penanganan yang dianggap perlu, Ozawa memutuskan untuk kembali melanjutkan pengiriman pasukan udara Taihou sampai dengan dua gelombang berikutnya.

Ia tak menyadari bahwa penguapan gas dari bensin pesawat yang sebelumnya tumpah semakin lama semakin parah dan pekat akibat struktur desain dalam hangar Taihou yang tertutup rapat. Apalagi ditambah dengan kesalahan kepala kru damage control yang memerintahkan untuk membuka semua ventilasi yang tersedia, yang justru mempercepat penyebaran gas tersebut ke seluruh sudut ruang yang ada di dalam Taihou. Enam setengah jam setelah torpedo tersebut mengenainya, sebuah ledakan kejut di dalam Taihou memicu ledakan lebih besar dari gas yang sudah menyebar tersebut. Bahkan ledakannya sampai membuat dek penerbangannya sempat lepas dan terangkat sebentar, serta membuat Taihou lumpuh total dan hanya tinggal menunggu maut menjemputnya.

Ozawa yang berniat mati bersama dengan Taihou untuk mempertanggungjawabkan kesalahannya, dicegah oleh anak buahnya dan dibawa ke heavy cruiser Haguro yang akan menjadi flagship pengganti Taihou untuk sementara. Setelah berhasil dibawa ke Haguro, Ozawa kembali melihat Taihou meledak sekali lagi dengan sangat hebatnya sampai menggetarkan laut dan langit di perairan tersebut dan sebelum akhirnya tenggelam bersama dengan 1,650 kru kapalnya di tempat itu.


#3. "ZUIKAKU"


Sebagai seorang adik dan sebagai gadis kapal yang bangga dengan statusnya sebagai bagian dari CarDiv 5 di game dan animenya, nampaknya si 'Kalkun' ini harus dipaksa oleh para admiralnya untuk berbesar hati menerima kekalahannya dari si 'Ayam Panggang' yang meninggalkannya jauh di depan dengan selisih yang tidak banyak-banyak amat. Dengan total perolehan 40 suara atau 11,14% dari total suara yang masuk, gadis kapal tsundere kelas ringan yang enak buat digoda dan dijahilin ini harus puas mendapatkan medali perunggu di sub kategori ini.

Lahir pada 27 November 1939 di Kobe, Zuikaku merupakan si adik dari dua bersaudari Shoukaku-class. Kanji namanya bisa berarti "derek yang beruntung" atau bisa juga diartikan lagi sebagai "burung bangau yang membawa keberuntungan". Penyempurnaannya baru diselesaikan pada 25 September 1941, atau kira-kira dua bulan sebelum persiapan penyerangan ke Pearl Harbor dimana ia juga ikut serta dalam peristiwa yang akan menyeret Amerika ke dalam Perang Pasifik melawan Kekaisaran Jepang di PD2.

Pada saat itu, ia membawa 15 Mitsubishi A6M2 'Zero' fighter, 27 Aichi D3A1 'Val' dive bomber, dan 27 Nakajima B5N1-2 'Kate' torpedo bomber. Karena kurangnya pengalaman para pilotnya dibandingkan keempat aircraft carrier seniornya, Zuikaku ditugaskan untuk lebih fokus menyerang instalasi militer AU Amerika di Pulau Oahu seperti Wheeler Army AirfieldKaneohe Airbase, dan Hickam Field Airbase. Selain itu, para pilot pesawat Zuikaku juga berhasil menenggelamkan battleship USS California dan membuat battleship USS Maryland rusak sedang serta melarikan diri. Patut dicatat bahwa hanya Zuikaku yang semua pesawatnya dapat kembali dengan utuh dari keenam aircraft carrier IJN yang ada di situ.

Zuikaku ikut menyerang pangkalan militer Australia di Rabaul dan Papua Nugini (20-21 Januari 1942) bersama dengan Akagi, Kaga, dan Shoukaku. Tiga bulan kemudian, ia juga berpartisipasi dalam operasi Indian Ocean Raid dan menenggelamkan kapal induk HMS Hermes dan dua heavy cruiser, HMS Cornwall dan HMS Dorsetshire, dengan bantuan kakaknya. Pada bulan Mei 1942, Zuikaku dan kakaknya ikut dalam Operation MO untuk menginvasi Port Moresby di Papua Nugini namun mereka dicegat oleh kapal induk USS Yorktown dan USS Lexington yang memecahkan kode rahasia mereka dalam peristiwa Battle of the Coral Sea.

Zuikaku menghindar dari deteksi kedua kapal induk Amerika tersebut dengan berlindung di sebuah area badai hujan, namun kakaknya terlanjur terkena tiga bom yang membuatnya tak bisa meluncurkan pesawat lagi sebelum menyusul langkah Zuikaku. Pesawat mereka berhasil membuat USS Lexington rusak parah dan harus dihancurkan sendiri oleh torpedo destroyer Amerika nantinya. Rusaknya Shoukaku dan kehilangan banyak pesawat di peristiwa ini membuat mereka harus dibawa pulang ke Jepang dan tidak bisa ikut dalam Battle of Midway.

Sepanjang tahun 1943-1944, Zuikaku yang kini menjadi bagian dari Divisi Carrier 1 bersama dengan Shoukaku dan light carrier Zuihou terlibat dalam beberapa pertempuran untuk memperebutkan wilayah Guadalcanal. Ia membuat USS Enterprise rusak parah dalam Battle of the Eastern Solomons dan kembali melakukannya dua bulan kemudian pada Battle of the Santa Cruz Islands, selain juga melumpuhkan USS Hornet (yang kemudian ditinggalkan kru nya setelah usaha 'bunuh diri' yang gagal; Hornet nantinya akan ditorpedo oleh destroyer Jepang karena juga tidak dapat dibawa pulang). Karena Shoukaku dan Zuihou rusak parah pada pertempuran tersebut, Zuikaku harus 'memungut' pesawat-pesawat milik mereka berdua di samping miliknya sendiri. Setelah mengawal operasi transportasi tentara Jepang untuk mundur dari Guadalcanal, Zuikaku ditempatkan di Pangkalan Truk untuk konfrontasi dengan pasukan Amerika di Kepulauan Marshall.

Juni 1944, Zuikaku berpartisipasi dalam Operation A-Go untuk menginvasi Kepulauan Mariana dan terlibat dalam pertempuran carrier-to-carrier terbesar sepanjang sejarah pada tanggal 19 nya. Dalam pertempuran yang disebut sebagai Battle of the Philippine Sea, Zuikaku menjadi satu-satunya aircraft carrier dari Divisi Carrier 1 yang selamat. Namun, pertempuran itu membuat kekuatan udara dan jumlah pesawat yang dimiliki IJN turun sangat drastis dan tak bisa pulih lagi. Begitu signifikannya angka kehilangan tersebut untuk pihak Kekaisaran Jepang, sehingga pertempuran ini juga bisa disebut sebagai peristiwa Great Marianas Turkey Shoot oleh pihak Amerika.

Karir militer Zuikaku berakhir di Battle of Cape Engano, salah satu bagian dari keseluruhan Battle of Leyte Gulf pada tanggal 24-25 Oktober 1944. Pada pertempuran itu, ia menjadi flagship untuk Armada Ozawa (Northern Force) bersama dengan light carrier Zuihou, Chitose, dan Chiyoda untuk berperan sebagai umpan bagi armada Amerika. Pada hari pertama, beberapa pesawatnya melakukan kamikaze dan menenggelamkan light carrier USS Princeton. Pada hari kedua, Zuikaku melepaskan semua pesawatnya yang masih tersisa untuk memilih satu dari tiga opsi ini: patroli udara, pencarian musuh, atau lari dan bergabung dengan pesawat-pesawatnya yang lain yang selamat dan sudah mendarat di Pangkalan Luzon sehari sebelumnya.

Hal ini membuat Zuikaku menjadi rentan diserang oleh serangan udara berat dimana tujuh torpedo dan sembilan bom mendarat di tubuhnya, dan memastikan takdirnya untuk tewas tenggelam di perairan tersebut. Sebelum tenggelam Zuikaku sempat memindahkan posisi flagship pada light cruiser Ooyodo, dan sebanyak 862 kru nya diselamatkan oleh destroyer Wakatsuki dan Kuwa.


 #4. "SHOUKAKU"


"Rambut uban master race!" pantas untuk disematkan pada gadis kapal yang satu ini. Dengan total perolehan 39 suara atau 10,86% dari total suara yang masuk, mbak bangau putih yang akhirnya bisa kembali ke sisi laksamana ini sepertinya sudah cukup puas hanya dengan bisa berada di sisi adiknya satu tingkat di bawah. Patut dicatat bahwa antara peringkat dua dan peringkat empat di sub kategori ini masing-masing hanya terpaut satu poin; mengindikasikan adanya pertarungan super sengit di balik layar untuk merebut posisi runner-up.

Lahir pada 1 Juni 1939 di Yokosuka (Tokyo), Shoukaku mengambil posisi sebagai si kakak dari dua bersaudari Shoukaku-class. Kanji namanya bisa berarti "derek yang melangit" atau bisa juga diartikan lagi sebagai "burung bangau yang membumbung tinggi di angkasa". Penyempurnaannya baru diselesaikan pada 8 Agustus 1941, atau nyaris persis empat bulan sebelum penyerangan ke Pearl Harbor dimana ia juga ikut serta dalam peristiwa yang akan menyeret Amerika ke dalam Perang Pasifik melawan Kekaisaran Jepang di PD2.

Pada saat penyerangan ke Pearl Harbor, komposisi pesawat dan misi yang diemban Shoukaku sama persis dengan Zuikaku sebagai dua kapal yang membentuk Divisi Carrier 5. Sepanjang penyerangan itu, Shoukaku hanya kehilangan satu pesawat dive bomber sementara adiknya tidak kehilangan satu apapun. Bila dibandingkan dengan jumlah kerusakan instalasi yang mereka buat dan 314 pesawat Amerika yang dihancurkan, prestasi yang mereka buat cukup gemilang. Sejarawan Alan Zimm menekankan bahwa para pilot muda itu memberikan "kinerja yang ciamik, sangat jauh melebihi ekspektasi dan melampui kinerja para pilot di kapal induk yang 'katanya' berpengalaman".

Sejarah perang selanjutnya dari Shoukaku mirip dengan Zuikaku, karena mereka berdua selalu bersama-sama di berbagai pertempuran dan operasi militer seperti penyerangan ke Rabaul dan Papua Nugini, Indian Ocean Raid, Battle of the Coral Sea, Battle of the Eastern Solomons, dan Battle of the Santa Cruz Islands di tahun 1942. Yang membedakan Shoukaku dan adiknya adalah, bahwa entah kenapa Shoukaku selalu keluar dari pertempuran dengan kerusakan yang sedang atau parah. Sedangkan adiknya tidak pernah terluka sama sekali, sehingga membuat julukannya sebagai kapal sial semakin menyebar di kalangan para pelaut IJN.

Juni 1944, Shoukaku bersama dengan adiknya dikirim dari Kepualuan Lingga ke Singapura untuk mempersiapkan Operation A-Go yang akan berujung pada peristiwa Battle of the Philippine Sea atau insiden Great Marianas Turkey Shoot. Pada saat terjadi serangan gelombang pertama, skuadron pesawat tempurnya berhasil membuat battleship USS Dakota rusak parah. Saat akan mempersiapkan gelombang kedua, Shoukaku sedang menjalani proses pengisian ulang bahan bakar dan amunisi pesawat-pesawatnya; sebuah kondisi yang sangat rentan jika terkena serangan musuh.

Pada saat itulah, tiga atau empat torpedo ditembakkan dari kapal selam Amerika USS Cavalla dan memicu ledakan dari salah satu bom pesawat. Api dari bom tersebut menjalar dengan cepat ke seluruh tubuh Shoukaku karena cairan bahan bakar pesawat yang tercecer dimana-mana. Perintah untuk meninggalkan kapal sudah dilakukan, namun belum berapa lama evakuasi dilakukan, Shoukaku tiba-tiba kemasukan air laut dengan sangat cepat dan akhirnya menenggelamkannya mulai dari posisi ujung kapal nya duluan. Light cruiser Yahagi dan ketiga destroyer lainnya menyelamatkan kapten kapalnya dan 570 krunya.


#5. "RYUUJOU"


Entah kenapa sepertinya angka '5' sangat identik dengan gadis kapal yang satu ini pada survei kali ini. Jika sebelumnya ia menempati urutan kelima di sub kategori sebelumnya, maka di sub kategori ini ia juga kembali merebut posisi kelima dengan total perolehan 23 suara atau 6.41% dari total suara yang masuk. Dan gadis yang akrab disingkat namanya menjadi RJ ini menjadi wakil teratas dari semua light aircraft carrier yang ada di jajaran BIG-10 sub kategori ini.

Ryuujou yang memiliki arti nama "kuda naga" ini lahir pada tanggal 2 April 1931 di Yokohama, dan baru resmi bertugas pada 9 Mei 1933 dengan susunan pesawatnya adalah: 9 Mitsubishi B1M2 'Type 13' torpedo bomber (plus 3 cadangan) dan 3 Nakajima A1N1 'Type 3' fighter (plus 3 cadangan). Setelah terjadinya Tomozuru Incident dan Fourth Fleet Incident di pertengahan dekade 1930-an, Ryuujou banyak mendapatkan modernisasi dan remodeling untuk membuatnya lebih layak menjadi 'kapal induk'.

Sebelum PD2 dimulai, Ryuujou banyak terlibat dalam serangkaian uji coba taktik dive bombing serta terlibat dalam Perang Sino-Japanese II untuk membantu pengawalan pendaratan tentara Jepang di China pada tahun 1937 sampai dengan 1938. Pada saat itu, pesawat-pesawatnya banyak melakukan konfrontasi udara dengan pesawat-pesawat China di Canton, Shanghai dan Nanking. Mulai Desember 1939 sampai dengan November 1940, Ryuujou mendapatkan modernisasi sekaligus menjadi kapal latihan dan menjadi flagship untuk Divisi Carrier 3. Namun, enam bulan sebelum PD2 di front Pasifik dimulai, Ryuujou dipindahkan ke Divisi Carrier 4 dan menjadi flagship-nya.

Pada saat keenam kapal induk Jepang menyerang Pearl Harbor tanggal 8 Desember 1942, Ryuujou dikirim ke Asia Tenggara untuk menginvasi Filipina. Lalu pada tahun 1942, ia melanjutkan misinya ke Semenanjung Malaya pada Januari 1942 dan berlanjut ke Singapura, Sumatera, Saigon, dan Batavia pada Februari 1942. Pada bulan Maret 1942, Ryuujou ikut mengirim pesawat-pesawatnya pada Second Battle of the Java Sea untuk mengejar destroyer USS Pope dan juga melakukan bombardir pada pelabuhan Semarang. Setelah berhasil menguasai Hindia Belanda, Ryuujou dikirim ke Singapura untuk mempersiapkan operasi Indian Ocean Raid.

Mei 1942, light carrier Junyou bergabung bersama Ryuujou dalam Divisi Carrier 4 untuk menjadi inti dari 2nd Carrier Attack Force dan ambil bagian dalam Operation AL/MI di Aleutian. Ryuujou yang pada saat itu menjadi spesialis dive bombing, kehilangan salah satu fighter 'Zero' nya di Pulau Akutan. Pesawat yang nantinya akan dinamakan 'Akutan Zero' oleh Amerika ini kelak akan menjadi barang bukti yang ampuh untuk Amerika bisa melakukan penelitian dan pengembangan pesawat-pesawat generasi baru yang memanfaatkan kelemahan desain pesawat-pesawat tempur Jepang.

Ryuujou dipindahkan ke Divisi Carrier 2 pada saat selesainya Battle of Midway, dan kemudian kembali dipindahkan ke Divisi Carrier 1 bersama dengan Shoukaku dan Zuikaku lalu berangkat ke Pangkalan Truk pada 16 Agustus 1942. Delapan hari kemudian, ia disatukan bersama dengan heavy cruiser Tone dan dua destroyer untuk melakukan pengecekan apakah Lapangan Udara Henderson bisa diserang atau tidak jika terbukti tidak ada kapal induk Amerika yang terlihat. Pada saat itu, Ryuujou membawa 24 'Zero' fighter dan 9 B5N2 'Suisei' dive bomber.

Dalam pertempuran yang disebut sebagai Battle of Eastern Solomon itu, ia melakukan penyerangan udara kecil sebanyak dua kali dengan melepaskan 6 dive bomber dan 15 fighter. Namun, karena adanya peringatan dari 4 'Wildcat' fighter Amerika di Henderson, proses pemboman itu hanya berdampak kecil. Bahkan kapal induk USS Enterprise yang ternyata ada kejauhan ikut bereaksi dengan mengirim 31 Douglas SBD 'Dauntless' dive bomber dan 8 'Avenger' torpedo bomber untuk menyerang Ryuujou. Tiga bom serta satu torpedo cukup untuk mengakhiri perjalanan hidup light carrier ini di tempat itu. Destroyer Amatsukaze kemudian menyelamatkan 120 kru kapalnya.


#6. "AKAGI"


Nampaknya status sebagai flagship armada gabungan aircraft carrier yang ia miliki tak mampu membuatnya meraih posisi yang setara dengan gadis kapal jawara yang selalu bersikap posesif terhadapnya ini. Sang 'Ratu Bauksit' yang digambarkan punya moe gap antara dirinya yang merupakan seorang leader karismatik dengan dirinya yang dijuluki si rakus yang hobi makan ini, hanya mampu memperoleh 20 suara atau 5,57% dari total suara yang masuk dan harus rela berada di posisi enam untuk sub kategori ini.

Akagi yang memiliki arti nama "kastil merah" lahir dan disempurnakan pembangunannya pada tanggal 22 April 1925 di Kure (Hiroshima), dengan rencana awal bahwa dirinya akan dilahirkan sebagai salah satu battlecruiser dari Amagi-class. Alasannya dikonversi menjadi aircraft carrier adalah untuk mematuhi ketentuan yang ada dalam Washington Naval Treaty.

Sebagai kapal induk Jepang yang kedua, dan juga adalah standard aircraft carrier pertama milik IJN, kelahiran Akagi merupakan awal dari berkembangnya doktrin carrier striking force yaitu sebuah doktrin yang menggabungkan beberapa carrier dalam satu armada untuk mengkonsentrasikan kekuatan udara pada musuh. Doktrin ini nantinya yang akan membawa kemenangan bagi Kekaisaran Jepang mulai Desember 1941 sampai dengan pertengahan 1942 di Perang Dunia 2 front Pasifik.

Untuk melihat sejarahnya secara lebih mendalam, dapat dibaca di postingan ini.


#7. "KATSURAGI"


Ia memang merupakan standard aircraft carrier yang terbilang paling lemah di antara para seniornya. Namun, fakta bahwa dirinya mampu bersaing sangat ketat dengan sang Ratu Bauksit di sub kategori ini membuktikan bahwa sifat ceria dan enerjik itu bisa menutupi kelemahan pesona karismatikmu sebagai seorang wanita. Dengan total perolehan 19 suara atau 5,29% dari total suara yang masuk, gadis kapal yang sepertinya punya kembaran siluman gagak di dunia Gensokyo sebelah ini mengamankan posisi ketujuh dan menjadi satu-satunya kebanggaan keluarga Unryuu-class di survei ini.

Katsuragi lahir pada tanggal 19 Januari 1944 di Kure (Hiroshima), dan merupakan si bungsu dari tiga bersaudari aircraft carrier Unryuu-class. Ia merupakan bagian dari "Kai-Maru 5 Program" tahun 1942 yang dimaksudkan untuk menggantikan kekuatan kapal induk IJN yang menurun drastis pada Battle of Midway. Sama dengan kedua kakaknya, desain milik Katsuragi merupakan 'keturunan' dari Hiryuu namun mesin turbin dan boiler yang dimilikinya diambil dari jenis yang sama dengan yang digunakan kedua destroyer Akizuki-class.

Meskipun lahir pada awal 1944, namun penyempurnaannya baru selesai pada 15 Oktober 1944 tepat pada masa-masa kritis kekuatan Kekaisaran Jepang di front Pasifik pada PD2. Sampai dengan 15 Februari 1945, ia berpindah-pindah ke beberapa pangkalan di perairan Jepang sebelum benar-benar diposisikan sebagai aircraft carrier milik Pangkalan Kure. Pada masa-masa ini, Katsuragi memiliki kapasitas untuk membawa Air Group 601 yang terdiri dari 27 Mitsubishi A6M 'Zero' fighter, 12 Yokosuka D4Y 'Suisei' dive bomber (3 diantaranya diubah menjadi versi reconnaisance), dan 9 Nakajima B6N 'Tenzan' torpedo bomber. Ia juga mendapatkan kamuflase yang intensif dalam persiapan untuk operasi militer empat hari kemudian.

Pada saat terjadinya Battle of Iwo Jima yang berlangsung dari 19 Februari 1945 sampai 26 Maret 1945, Air Group 601 milik Katsuragi diberangkatkan menggunakan landasan pacu yang ada di dekat Pangkalan Kure. Hal ini disebabkan karena keterbatasan pilot yang mempunyai kapabilitas untuk berangkat dari dek penerbangan aircraft carrier seperti Katsuragi. Oleh karena itu, Katsuragi tidak ikut secara langsung dalam pertempuran itu sekaligus juga tidak pernah menerbangkan pesawat-pesawatnya secara langsung dari dek penerbangannya; meskipun pada tanggal 19 Maret ia ikut bertarung mempertahankan wilayah Kure dengan hanya menggunakan HA Gun dan rocket launcher miliknya.

Task Force 58 Amerika kembali membombardir Kure pada tanggal 24 dan 28 Juli 1945. Pada serangan pertama, Katsuragi hanya mengalami luka ringan dari satu bom. Namun pada serangan kedua, satu bom menembus dek penerbangannya dan menimbulkan ledakan cukup parah pada hangar teratasnya. Tercatat hanya 13 kru tewas dan 12 lainnya luka-luka. Dengan demikian, Katsuragi menjadi satu-satunya standard aircraft carrier yang berhasil bertahan hidup sampai dengan akhir PD2. Statusnya berubah menjadi special transfer ship pada 2 Oktober 1945, dan ia bekerja untuk misi repatriasi tentara Jepang kembali ke tanah kelahirannya. Misi itu ia lakukan mulai Desember 1945 sampai pada April 1946 dan telah mengangkut lebih dari 5.000 tentara yang ada di Minamidaitojima, Rabaul, bahkan sampai Australia.

Katsuragi mengakhiri hidupnya untuk di-besitua-kan di Osaka pada tanggal 22 Desember 1946 dan butuh waktu setahun untuk menyelesaikannya.


#8. "JUNYOU"


Jika anda menyukainya, maka bersiaplah untuk dibawa ke kedai minum lalu meracau bersama dengan Junyou-sama ini. Tapi silahkan tanggung sendiri tagihan kasbon dari semua sake yang ia beli, yah! Dengan total perolehan 17 suara atau 4,74% dari total suara yang masuk, dewi mabuk yang merupakan perwakilan dari keluarga eks ojou-sama Hiyou-class ini menjadi light aircraft carrier kedua yang menembus posisi BIG-10 tepatnya di posisi kedelapan.

Junyou awalnya bernama SS Kashiwara Maru dan merupakan sebuah kapal penumpang yang kemudian dibeli oleh IJN untuk dikonversi menjadi light aircraft carrier (CVL) pada tanggal 10 Februari 1941. Proses konversinya selesai pada tanggal 20 Juni 1941 dan namanya pun berubah menjadi Junyou yang memiliki arti "elang dari luar negeri". Ia menjadi adik dari light carrier Hiyou dan tergabung dalam Hiyou-class karena desain konversinya mengikuti Hiyou.

Awalnya ia akan memiliki 12 Mitsubishi A5M 'Type 96' fighter, 18 Aichi D3A 'Type 99' dive bomber, dan 18 Nakajima B5N 'Type 97' torpedo bomber. Pada saat ia mulai ditugaskan secara resmi pada 1942, ia mengganti Type 96-nya menjadi model Mitsubishi A6M 'Zero'. Dan pada saat kekalahan besar IJN di Battle of Midway, alokasi pesawatnya menjadi berat sebelah ke fighter: 27 'Zero' fighter, 6 dive bomber, dan 9 torpedo bomber. Segera setelah resmi ditugaskan dan setelah Battle of Midway, ia dikirim ke Divisi Carrier 4 tempat Ryuujou berada untuk bersama-sama mempersiapkan Operation AL/MI di Aleutian.

Tanggal 9 Oktober 1942, ia bersama dengan kakaknya Hiyou bergabung menjadi Divisi Carrier 2 untuk melawan Guadalcanal Campaign Amerika sebagai bagian dari Armada IJN Ketiga. Dalam perjalanan keduanya menemukan konvoi pasokan Amerika di sekitar Pulau Malaita di Kepulauan Solomon dan berhasil menghancurkannya. Esoknya mereka juga berhasil membuat satu seaplane tender Amerika rusak parah di Lunga Roads. Akhir bulannya, Junyou terlibat dalam Battle of the Santa Cruz Islands dengan membawa satu grup pesawat sebanyak 18 'Zero' fighter, 18 dive bomber, dan 9 torpedo bomber. Dalam pertempuran tersebut, pesawat-pesawatnya berhasil melukai battleship USS South Dakota dan light cruiser USS San Juan.

Sepanjang tahun 1943, Junyou ikut dalam Naval Battle of Guadalcanal yang berlangsung selama tiga hari, kemudian juga terlibat dalam pertempuran kecil di sekitar Rabaul dan Papua Nugini serta meraih kemenangan udara yang diimbangi dengan dua kali bubarnya grup pasukan udaranya. Setelahnya Junyou menjadi feri transportasi pesawat dari Jepang ke Sumatera pada pertengahan Agustus 1943, dan ke Kepulauan Caroline pada September dan Oktober 1943. Pada 1 Maret 1944, ia bersama dengan Hiyou dan Ryuuhou menjadi Divisi Carrier 2, serta dikirim ke Pangkalan TawiTawi yang dekat dengan sumber minyak di Borneo untuk mempertahankannya.

Junyou juga ikut terlibat dalam Battle of the Philippine Sea, dimana ia berhasil bertahan hidup dari pertempuran carrier-to-carrier terbesar sepanjang sejarah itu dengan kerusakan yang tak berarti namun cukup untuk membuatnya tak mampu beroperasi lagi menjelang berakhirnya pertempuran tersebut. Pesawatnya yang tersisa pun hanya tinggal 1 'Zero' dan 8 dive bomber, membuatnya terpaksa pulang ke Jepang. Setelah pertempuran itu, Junyou yang tidak memiliki satu pun pesawat berperan sebagai kapal transportasi material ke Borneo, kemudian menyelamatkan 200 kru kapal Musashi yang tenggelam di Battle of Leyte Gulf. Pada saat perjalanan pulang, ia terluka oleh tiga torpedo dari tiga kapal selam Amerika namun akhirnya masih bisa sampai ke Pangkalan Sasebo (Nagasaki) pada akhir tahun 1944.

Usaha untuk memperbaikinya dihentikan karena kelangkaan material yang dialami Jepang, membuatnya dipindahkan ke Teluk Ebisu pada 1 April 1945 dan berubah menjadi guard ship pada 20 Juni 1945. Ia menjadi salah satu dari beberapa light aircraft carrier yang bertahan hidup sampai akhir Perang Dunia 2 dan diserahkan ke Amerika tanggal 2 September 1945. Karena tim teknis Amerika mengklasifikasikan dirinya ke dalam kategori 'constructive total loss' (sebuah kondisi dimana biaya perbaikan dan penyelamatannya adalah sama dengan atau melebihi nilai gunanya yang asli) maka ia dikembalikan ke Sasebo untuk di-besitua-kan antara 1 Juni 1946 sampai 1 Agustus 1947.


 #9. "HIRYUU"


Setelah CarDiv 1 dan CarDiv 5 menghabiskan jatah posisi-posisi terhormat sebelumnya, maka kini saatnya CarDiv 2 muncul untuk mengklaim sisa tahta BIG-10 yang tersisa! Dengan total perolehan 16 suara atau 4,46% dari total suara yang masuk, Hiryuu menjadi wakil CarDiv 2 teratas yang berada di posisi kesembilan di sub kategori "Kanmusu Aircraft Carrier Terfavorit".

Hiryuu yang memiliki arti nama "naga terbang", lahir pada 16 November 1937 di Yokosuka (Tokyo) dan merupakan satu-satunya kapal di kelasnya. Aslinya ia merupakan adik dari Souryuu, namun desainnya dimodifikasi besar-besaran karena adanya Tomozuru Incident dan Fourth Fleet Incident yang membuktikan bahwa banyak kapal IJN memiliki desain yang top-heavy, tidak stabil, dan lemah secara struktural.

Sebelum PD2, Hiryuu bersama dengan Souryuu bergabung dalam Divisi Carrier 2 dan pernah menjalani operasi invasi ke Indochina Prancis (sekarang Vietnam) dan blokade China Selatan di Taiwan. Pada April 1941, Hiryuu digabungkan ke dalam Armada Udara 1 (Kido Butai) dan sempat menjadi flagship Divisi Carrier 2 menggantikan Souryuu yang mengalami beberapa penyesuaian, sebelum akhirnya dikembalikan lagi pada Souryuu.

Saat penyerangan ke Pearl Harbor, Hiryuu menerbangkan 21 'Zero' fighter, 18 'Suisei' dive bomber, dan 18 'Tenzan' torpedo bomber dengan catatan bahwa mereka berhasil menenggelamkan battleship USS Oklahoma dan USS Arizona, dan menghancurkan 26 pesawat. Sementara itu yang hanya mereka lukai adalah battleship USS West Virginia serta beberapa battleship di Fort Island. Pada saat perjalanan kembali ke Jepang, Wakil Admiral Chuichi Nagumo memerintahkan Souryuu dan Hiryuu untuk dipisahkan dari armada dan membantu menyerang Pulau Wake (Battle of Wake Island) pada 16 Desember 1942.

Tanggal 23 Januari 1942, Souryuu dan Hiryuu ikut bergabung dalam operasi penaklukan Hindia Belanda (Battle of Ambon) dan juga Kepulauan Palau dengan total 54 pesawat dikerahkan. Setelahnya, mereka juga ikut dalam Battle of Borneo dan mengerahkan 27 pesawat. Setelahnya mereka kembali ke Palau untuk menunggu Akagi dan Kaga agar bisa melanjutkan penyerangan Port Darwin, Australia pada Februari 1942. Setelahnya, Hiryuu kembali ke Sulawesi untuk melakukan pasokan ulang dan beristirahat sebelum empat hari kemudian membantu operasi invasi ke Jawa. Sebanyak 180 pesawat dikerahkan oleh keempat carrier tersebut untuk meyerang Cilacap pada Maret 1942. Dua hari kemudian, mereka juga menyerang Pulau Natal sebelum kembali ke Teluk Staring untuk mempersiapkan operasi Indian Ocean Raid.
Tanggal 9 April 1942, dengan 18 pesawat dive bomber dan 9 'Zero', Hiryuu ikut berperan juga dalam Indian Ocean Raid dan membantu menenggelamkan dua heavy cruiser dan beberapa kapal dagang Inggris. Sepuluh hari kemudian, ia bersama dengan Akagi dan Hiryuu diperintahkan untuk mengejar USS Enterprise dan USS Hornet yang baru saja menyerang Tokyo dalam peristiwa Doolittle Raid. Namun, mereka tidak menemukan apapun di wilayah yang dimaksudkan.

Setelah menjalani beberapa penyesuaian yang ringkas, Hiryuu dan tiga kapal induk lainnya tergabung dalam Armada Udara 1 (Kido Butai) berpartisipasi dalam Battle of Midway bulan Juni 1942. Setelah membombardir pasukan Amerika di Midway Atoll, keempatnya diserang balik oleh pesawat-pesawat dari kapal induk Amerika USS Enterprise, USS Hornet, dan USS Yorktown. Diantara keempat carrier tersebut, Hiryuu yang paling dapat bertahan sampai akhir berkat posisinya yang agak sedikit jauh daripada ketiga carrier lainnya. Pada saat para dive bomber USS Yorktown menyerbu Akagi, Kaga, dan Souryuu, Hiryuu segera mempersiapkan dua gelombang serangan balasan yang terdiri dari 18 dive bomber, 10 torpedo bomber, dan 12 'Zero' fighter dan berhasil melumpuhkan USS Yorktown (yang nantinya akan ditenggelamkan kapal selam Jepang I-168).

Tamon Yamaguchi yang ada di Hiryuu berniat untuk melancarkan serangan gelombang ketiga pada sore harinya, namun Wakil Admiral Nagumo memerintahkan untuk lari ke barat. Namun, tanpa sepengetahuan mereka, sebanyak 42 'Dauntless' dive bomber sudah berangkat dari USS Enterprise dan USS Hornet dan berhasil mendaratkan tiga bom yang meledakkan bagian depan dek penerbangan Hiryuu dan satu bom meledakkan elevator hangar depannya. Walaupun mesin penggerak Hiryuu tidak kenapa-kenapa, namun api yang menyebar perlahan-lahan akhirnya membuat satu ledakan yang cukup mengguncang kapal dan membuat mesin berhenti.

Dua destroyer, Makigumo dan Kazagumo, yang mengawal Hiryuu sampai akhir menyelamatkan para kru kapalnya kecuali Tamon Yamaguchi dan Kaku yang berniat tinggal sampai akhir. Setelah dirasa bahwa Hiryuu tak dapat diselamatkan, Makigumo menerima perintah untuk menembakkan torpedonya ke arah Hiryuu. Meskipun ledakan sudah terkonfirmasi, namun dua jam kemudian salah satu pesawat milik Houshou memastikan bahwa Hiryuu ternyata masih mengapung di lautan dan tak ada tanda-tanda akan tenggelam.
Pilot itu pun segera memberitahukan keadaan yang sebenarnya pada para kru Hiryuu yang terlihat dari atas udara masih ada di situ, karena tidak tahu bahwa sudah ada perintah evakuasi. Akhirnya mereka menyelamatkan diri dengan menggunakan beberapa perahu penyelamat yang disimpan di dalam Hiryuu. Dan dua jam setelahnya lagi, Hiryuu akhirnya mulai tenggelam membawa serta 389 kru bersamanya.

#10. "SOURYUU" & "ZUIHOU"


Dengan total perolehan 14 suara atau 3,9% dari total suara yang masuk, Souryuu yang selalu dipuja-puja oleh para admiral Kantai Collection sebagai "The Purest CV" ini sanggup menyusul adik jauhnya itu dengan berada di urutan kesepuluh. Selain itu, satu gadis kapal light aircraft carrier yang sangat menyukai Tamagoyaki dan maniak Type 99 dive bomber ini pun juga menemani Souryuu dengan perolehan suara yang sama: Zuihou.

Souryuu yang memiliki arti nama "naga hijau/biru" lahir pada 23 Desember 1935 di Kure (Hiroshima), sebagai bagian dari 1931-1932 Supplementary Program IJN. Tidak seperti Akagi dan Kaga, Souryuu sejak awal direncanakan menjadi aircraft carrier dimana ia juga merupakan simbol usaha IJN untuk belajar dari beberapa kesalahan pada saat membangun Ryuujou. Seharusnya Hiryuu tercatat sebagai adiknya, namun karena desain Hiryuu dimodifikasi cukup banyak dari desain Souryuu sehingga seringkali mereka berdua dianggap menjadi kelas terpisah.

Sebelum PD2, Souryuu dan pesawat-pesawatnya ikut berpartisipasi dalam Perang Sino-Japanese II, invasi ke Indochina Prancis (sekarang Vietnam), dan blokade China Selatan di Taiwan. Pada masa itu, Souryuu membawa 18 Nakajima A4N1 'Type 95' fighter, 27 Aichi D1A2 'Type 96' dive bomber, dan 12 Yokosuka B4Y 'Type 96 torpedo bomber. Ia juga ditunjuk untuk menjadi flagship Divisi Carrier 2.

Saat penyerangan ke Pearl Harbor, Souryuu menerbangkan 21 'Zero' fighter, 18 'Suisei' dive bomber, dan 18 'Tenzan' torpedo bomber dengan catatan bahwa mereka berhasil menenggelamkan battleship USS Utah dan menghancurkan 34 pesawat. Sementara itu yang hanya mereka lukai adalah light cruiser USS Raleigh dan USS Helena, battleship USS California, serta beberapa battleship di Fort Island. Pada saat perjalanan kembali ke Jepang, Wakil Admiral Chuichi Nagumo memerintahkan Souryuu dan Hiryuu untuk dipisahkan dari armada dan membantu menyerang Pulau Wake (Battle of Wake Island) pada 16 Desember 1942.

Tanggal 23 Januari 1942, Souryuu dan Hiryuu ikut bergabung dalam operasi penaklukan Hindia Belanda (Battle of Ambon) dan juga Kepulauan Palau dengan total 54 pesawat dikerahkan. Setelahnya, mereka juga ikut dalam Battle of Borneo dan mengerahkan 27 pesawat. Setelahnya mereka kembali ke Palau untuk menunggu Akagi dan Kaga agar bisa melanjutkan penyerangan Port Darwin, Australia pada Februari 1942. Setelahnya, Souryuu kembali ke Sulawesi untuk melakukan pasokan ulang dan beristirahat sebelum empat hari kemudian membantu operasi invasi ke Jawa. Sebanyak 180 pesawat dikerahkan oleh keempat carrier tersebut untuk meyerang Cilacap pada Maret 1942. Dua hari kemudian, mereka juga menyerang Pulau Natal sebelum kembali ke Sulawesi untuk mempersiapkan operasi Indian Ocean Raid.

Tanggal 9 April 1942, dengan 18 pesawat dive bomber dan 9 'Zero', Souryuu ikut berperan juga dalam Indian Ocean Raid dan membantu menenggelamkan dua heavy cruiser dan beberapa kapal dagang Inggris. Sepuluh hari kemudian, ia bersama dengan Akagi dan Hiryuu diperintahkan untuk mengejar USS Enterprise dan USS Hornet yang baru saja menyerang Tokyo dalam peristiwa Doolittle Raid. Namun, mereka tidak menemukan apapun di wilayah yang dimaksudkan.

Setelah menjalani beberapa penyesuaian yang ringkas, Souryuu dan tiga kapal induk lainnya tergabung dalam Armada Udara 1 (Kido Butai) berpartisipasi dalam Battle of Midway bulan Juni 1942. Setelah membombardir pasukan Amerika di Midway Atoll, keempatnya diserang balik oleh pesawat-pesawat dari kapal induk Amerika USS Enterprise, USS Hornet, dan USS Yorktown. Sebanyak tiga belas dive bomber 'Dauntless' dari USS Yorktown menyerbu Souryuu dan membuatnya menerima tiga bom yang meledakkan hangar bawah dan atasnya. Kehancuran total hangar pesawatnya disusul dengan api yang menyebar dengan cepat kemana-mana.

Dua destroyer, Isokaze dan Yukikaze, yang mengawal Kido Butai menyelamatkan para kru kapal Souryuu namun tak dapat menyelamatkan Souryuu. Agar dapat terus melanjutkan operasi tersebut, keduanya diperintahkan untuk mengakhiri nyawa Souryuu dengan tembakan torpedo; namun hanya Isokaze yang melaksanakannya.
Souryuu tenggelam bersama dengan 1.814 awak kapalnya, termasuk Kapten Yanagimoto yang memilih untuk tidak ikut evakuasi.



Sedangkan Zuihou yang lahir pada 19 Juni 1936 diYokosuka (Tokyo), merupakan adik dari light aircraft carrier Shouhou. Uniknya, meskipun Zuihou lebih muda setahun daripada Shoushou, dirinya lah yang menjadi lead ship di kelasnya. Fakta ini seringkali membuat Zuihou-class kadang juga sering salah disebut sebagai Shouhou-class. Arti nama Zuihou adalah "burung phoenix yang membawa keberuntungan".

Pada awalnya, keduanya mulai dibuat dengan nama Takasaki (untuk Zuihou) dan Tsurugizaki (untuk Shouhou), dan dimaksudkan untuk bisa menjadi submarine tender, kapal oiler, atau light carrier kapan pun dibutuhkan. Perbedaan di antara mereka berdua adalah Takasaki langsung dikonversi menjadi Zuihou sebelum selesai sebagai submarine tender. Sedangkan Tsurugizaki sudah lahir duluan sebagai submarine tender, untuk kemudian dikonversi menjadi light carrier Shouhou.

Misi pertama Zuihou di PD2 adalah mengawal kembalinya keenam aircraft carrier yang ikut dalam penyerangan ke Pearl Harbor kembali ke Jepang pada pertengahan Desember 1941. Pada saat Battle of Midway, Zuihou tidak terlibat perang langsung dengan pihak Amerika. Setelah perang tersebut, Zuihou bersama-sama dengan Shoukaku dan Zuikaku membentuk Divisi Carrier 1 untuk menggantikan posisi empat aircraft carrier yang gugur di Battle of Midway.

Pada bulan-bulan akhir 1942, Zuihou dipindahkan ke Pangkalan Truk dan terlibat dalam Battle of the Santa Cruz Islands dimana ia dan Shoukaku sama-sama terluka parah dan harus kembali ke Jepang. Pada awal 1943, ia bersama dengan Junyou dan Zuikaku melakukan evakuasi tentara Jepang di Guadalcanal. Lalu pada akhir tahunnya, skuadron pesawatnya ikut dalam serangan bombardir udara ke Rabaul yang berakhir dengan kegagalan Jepang merebut kembali pulau tersebut. Sampai dengan pertengahan Juni 1944, Zuihou banyak berpindah-pindah ke berbagai pangkalan kecil di Asia Tenggara yang tidak cukup cocok untuk melatih para pilot barunya karena ketiadaan fasilitas lapangan udara yang memadai.

Pertempuran terbesar Zuihou adalah pada Battle of the Philippine Sea atau Great Marianas Turkey Shoot tanggal 19 Juni 1944, dimana salah satu dive bomber-nya hanya mampu melukai battleship USS South Dakota. Entah karena kebetulan atau bagaimana, dirinya juga tidak menjadi target sasaran skuadron pesawat Amerika yang justru fokus menyerang sesama rekan light carrier-nya, Hiyou, sampai hancur dan juga melukai dua kapal light carrier lainnya. Ia sendiri sempat melepaskan diri dari bombardir tersebut sampai datangnya battleship Nagato menolong mereka. Dari pertempuran tersebut, skuadron pesawat tempurnya hanya tersisa 2 pesawat fighter 'Zero', 3 pesawat fighter-bomber 'Zero', dan 6 pesawat Nakajima / 'Kate' torpedo bomber. Sehingga ia harus kembali ke Jepang dan mempergunakan tiga bulan untuk melatih kembali pilot-pilot baru.

Cadangan keberuntungan Zuihou akhirnya habis pada pertempuran terakhirnya bersama dengan Armada Ozawa (Northern Force) yang dipimpin aircraft carrier Zuikaku di Battle of Cape Engano, yang menjadi bagian dari Battle of Leyte Gulf. Pada hari pertama, beberapa pesawat dari Zuihou ikut meluncur untuk menembus pertahanan armada kapal induk Amerika dan mengalihkan perhatian mereka, namun gagal. Pada hari kedua, setelah selesai menghadapi serangan skuadron pesawat Jepang dari Luzon dan Leyte barulah Amerika memiliki waktu untuk mencari letak para carrier Jepang.

Zuihou dapat bertahan sampai dengan gelombang serangan kedua yang berfokus pada Chiyoda. Namun, pada gelombang ketiga, Zuihou mendapatkan luka parah dari torpedo dan bom pesawat Amerika serta membuat air laut dapat masuk memenuhi ruang mesinnya dan membuatnya lumpuh. Pada gelombang keempat, Zuihou masih cukup beruntung karena sepuluh serangan hanya menyerempetnya sedikit namun efek ledakannya cukup untuk membuat Zuihou semakin oleng ke depan dan membuatnya tenggelam satu jam kemudian. Destroyer Kuwa dan battleship Ise lalu datang untuk menyelamatkan 759 kru kapalnya.



*) Urutan setelah BIG-10 ini adalah sebagai berikut:

#11. Hiyou (13 suara atau 3,62% dari total suara masuk)
#12. Amagi, Houshou & Ryuuhou (masing-masing 11 suara atau 3,06% dari total suara yang masuk)
#13. Unryuu (10 suara atau 2,79 % dari total suara yang masuk)
#14. Chitose (5 suara atau 1,39 % dari total suara yang masuk)
#15. Shouhou (4 suara atau 1,11 % dari total suara yang masuk)
#16. Chiyoda (3 suara atau 0,84 % dari total suara yang masuk)


 --------------------------------------------------------------------------------------------


Terima kasih atas perhatiannya~!
Sampai bertemu di survei kanmusu berikutnya~! ^_^