Tuesday 12 May 2015

Mengenal Lebih Dekat Para Kanmusu: Yuudachi

Source
PENGENALAN

Yuudachi adalah 'anak' keempat dari kesepuluh bersaudari kapal perusak kelas Shiratsuyu yang lahir di Sasebo Naval Arsenal. Ia diluncurkan pada tanggal 11 Juni 1936 dan ditugaskan pertama kali pada 7 Januari 1937. Yuudachi dibuat sebagai kapal keempat dari lini kelas Shiratsuyu yang diselesaikan pada hari yang sama dengan kapal ketiga Murasame, nyaris membuat mereka berdua sebagai 'saudari kembar'. Kasus kelahiran mereka sedikit mirip dengan kapal perang Haruna dan Kirishima yang juga sering dianggap 'saudari kembar' karena waktu penyelesaian mereka yang nyaris sama jamnya.

Kapal perusak kelas Shiratsuyu sendiri dibuat dengan tujuan khusus untuk menjadi kapal perusak yang akan berkonfrontasi langsung dengan armada kapal perusak Amerika Serikat di kawasan Pasifik Barat dan Selatan.

SPESIFIKASI

Yuudachi dilengkapi dengan 2 turbin poros Kampon dan 3 tungku pemanas yang dapat menghasilkan 42.000 tenaga kuda. Kecepatannya adalah 34 knots dan dipersenjatai dengan: (1) Dua meriam Type 3 laras ganda dan satu meriam Type 3 laras tunggal berdiameter 5 inch 50 caliber, (2) Dua senapan anti pesawat Type 93 berdiameter 13-mm, (3) Dua tabung torpedo berlipat empat berdiameter 24 inch , serta (4) 16 unit bom laut.

SEJARAH

Yuudachi ditempatkan dibawah Divisi Destroyer 2 yang merupakan bagian dari armada IJN kedua, bersama dengan saudari-saudarinya: Murasame, Harusame, dan Samidare. Divisi Destroyer 2 berangkat menuju Mako Guard District (Makung, Kepulauan Pescadores) dari Selat Terashima. Dari Mako, mereka meneruskan perjalanan ke Vigan untuk membantu invasi militer ke Kepulauan Filipina.

Ia juga berperan dalam memberikan tembakan perlindungan bagi armada invasi ke Lingayen, Tarakan, dan Balikpapan. Ia juga sempat terlibat dalam Pertempuran Laut Jawa bersama dengan semua Divisi Destroyer 2. Mereka bersama-sama menghadapi 2 kapal penjelajah berat, 3 kapal penjelajah ringan, dan 9 kapal perusak dari pihak Sekutu. Dan mereka berhasil menenggelamkan 1 kapal penjelajah berat, 1 kapal penjelajah ringan, dan 3 kapal perusak dengan pengorbanan 1 kapal perusak IJN yang terluka parah. Dengan demikian pangkalan militer Jepang di Surabaya berhasil dibangun.

Kemudian Divisi Destroyer 2 melanjutkan perjalanan ke Teluk Subic dan melakukan blokade laut dari Manila dan membantu proses pendudukan Cebu. Setelahnya, Yuudachi diperintahkan untuk pulang ke Yokosuka dari Mako untuk menjalani perbaikan.

Selama Pertempuran Midway, Yuudachi ditugaskan untuk mengawal pasukan inti pendudukan yang dipimpin oleh Admiral Kondo. Kemudian, dari Kure ia ditugaskan ke Singapura untuk membantu penyerangan ke Samudera Hindia, namun kemudian perintah itu dibatalkan karena adanya kabar bahwa Sekutu telah menguasai Guadalcana.

Pada 30 August 1942, Yuudachi sampai di Shortlands dari Pulau Truk untuk mendukung operasi transportasi personil militer di Guadalcanal. Ia mengawal satu konvoi kapal tongkang dari Shortland ke Gizo bersama dengan Murakumo. Ia kemudian ditugaskan untuk mengawal operasi Tokyo Express bersama dengan Hatsuyuki dan Murakumo. Konvoi tersebut mendaratkan 1.000 pasukan ke Taivu, dan ia menenggelamkan USS Gregory APD-3 dan USS Little APD-4 yang merupakan kapal transportasi cepat eks-kapal perusak milik Amerika. Pada hari berikutnya, ia ditunjuk untuk menyerang konvoi Amerika di Guadalcanal. Karena tidak dapat menemukan konvoi yang jadi sasarannya, ia terpaksa diperbantukan ke Pertempuran Lapangan Udara Henderson bersama dengan Uranami, Shikinami, dan Ariake.

Yuudachi menghabiskan hampir seluruh karir militernya selanjutnya sebagai kapal pengawal transportasi ke Guadalcanal. Ia juga sempat ditugaskan untuk memberikan tembakan dukungan pada Pertempuran Edson's Ridge bersama dengan Uranami dan Murakumo. Lalu ia juga pernah ditugaskan untuk memburu konvoi musuh yang menuju ke Guadalcanal sebelum akhirnye kembali mengawal operasi Tokyo Express kembali. Awalnya ia hadir dalam Pertempuran Lapangan Udara Henderson untuk menolong kapal penjelajah ringan Yura yang dibombardir dan menyelamatkan kru kapal Yura bersama dengan Harusame dan menenggelamkannya setelahnya. Akhirnya, ia mengawal tiga konvoi Tokyo Express lagi sebelum akhirnya ia benar-benar ditempatkan di dalam armada di bawah Admiral Abe untuk menyerbu Lapangan Udara Henderson.

Pertempuran terakhir Yuudachi terjadi pada fase ketiga dari keseluruhan proses Pertempuran Solomon, yaitu Pertempuran Guadalcanal I.  Saat itu, Yuudachi bersama-sama dengan Amatsukaze* menembus masuk formasi pertahanan armada Amerika yang terdiri dari 5 kapal perusak. Amatsukaze menenggelamkan USS Barton DD-599 dan membuat USS Juneau CL-52 rusak parah dengan torpedo, sementara Yuudachi menembakkan 8 torpedo ke arah formasi tersebut.

Saat itu adalah hari Jumat ketigabelas. Waktu menunjukkan jam 01:25, tengah malam, cuaca amat buruk dan nyaris gelap gulita karena tidak ada bulan di langit. Di tengah kekacauan perang yang demikian, Yuudachi berhadapan dengan dua kapal perusak Amerika: USS Sterett DD-407 dan USS Aaron Ward DD-483. Ia sedikit tidak menyadari keberadaan keduanya, dan kedua kapal tersebut menyerbunya dengan rentetan tembakan. Kapten kapalnya memerintahkan untuk 'angkat layar, bersauh!' menggunakan sprei kasur berwarna putih. Namun, pihak Amerika mengira bahwa 'layar sauh' Yuudachi adalah tanda 'menyerah' dan membuat mereka mengacuhkannya. Dan, Yuudachi membuka tembakannya pada kapal Sekutu yang lewat (salah satunya adalah USS Portland CA-33).

Samidare segera menyelamatkan para kru Yuudachi namun gagal menenggelamkannya yang sudah rusak parah. Portland yang sudah rusak parah menjadi marah besar atas tindakan Yuudachi tersebut dan membalas tembakan tersebut serta membombardir kapal perusak yang sudah ditinggalkan oleh krunya tersebut dengan tanpa henti-hentinya sampai Yuudachi benar-benar hancur tanpa sisa.

Samidare berhasil menyelamatkan 207 kru yang selamat termasuk Komandan Kikkawa. Sementara 26 jiwa kru Yuudachi tewas di tempat. Atas tragedi kekacauan dan kesalahpahaman itu, aksi Yuudachi ini selanjutnya akan dikenang di masa depan sebagai "Nightmare of Solomon".

Yuudachi resmi tenggelam pada 13 November 1942, menyusul Fubuki yang tenggelam beberapa minggu lebih dulu. Ia kini beristirahat dengan tenang di kawasan Ironbottom Sound.

*) Terdapat perbedaan versi cerita antara yang terdapat di buku-buku sejarah perang Barat dengan yang diceritakan oleh Famitsu. Kebanyakan fans KanColle Jepang (dan mungkin juga Indonesia yang sudah lebih dulu melihat dokumentasi perang versi gamenya di youtube) percaya bahwa yang bersama-sama dengan Yuudachi menerobos formasi musuh pada saat itu adalah Harusame, sedangkan orang non-Jepang lebih mempercayai versi satunya bahwa Amatsukaze lah yang bersama-sama dengan Yuudachi melakukan aksi nekat itu.

KOMENTAR ILUSTRATOR YUUDACHI DI FAMITSU

"Walaupun pada pandangan pertama Yuudachi terlihat seperti seorang tuan putri yang terhormat, di dalamnya tersimpan jiwa seorang gadis desa yang simpel dan polos. Bagaimana ia begitu mendambakan pujian dan elusan kepala dari Admiral-nya sungguh imut! Aku jadi ingin punya adik perempuan sepertinya."

"Akhiran kata 'poi' yang dimilikinya itu terdengar seperti milik para gadis zaman modern ini, bukan begitu? Karena keanehannya itulah, aku jadi sering menggunakannya setiap hari...!"

"Setelah remodel yang kedua, dirinya berubah menjadi lebih keren. Seragam hitam, mata merah menyala, dan torpedo yang hidup itu seakan menggambarkan sisi gelapnya di Guadalcanal. Namun, di dalamnya, ia masih seorang gadis polos yang sama. Dan terkadang, ketika melihatnya sedang bengong itu juga manis kok."



===============================================

Mohon dukungannya kepada blog ini dengan membeli merchandise Kantai Collection, baik yang official maupun fanmade di link Unlimited KanColle Shop. Dan bagi yang membutuhkan DMM Point untuk bermain game Kantai Collection, bisa membelinya dengan menuju ke halaman DMM Points Shop.

3 comments:

  1. POIPOIPOI
    Btw nice article:D

    ReplyDelete
  2. somehow, Yuudachi pengen pulang

    ReplyDelete
  3. wah, artikelnya keren, makasih banget infonya, rangkumannya mudah dipahami, lanjut gan :)

    ReplyDelete